ANALISIS TERHADAP INTENSITAS DAN PERCEPATAN TANAH MAKSIMUM GEMPA SUMBAR
ANALISIS TERHADAP INTENSITAS DAN PERCEPATAN
TANAH MAKSIMUM GEMPA SUMBAR
Daz Edwiza
Laboratorium Geofisika Jurusan Teknik Sipil Unand
ABSTRAK
Sehubungan semakin meningkatnya frekuensi gempa bebrapa tahun terakhir di wilayah Sumatera Barat perlu dlakukan suatu analisis data intensitas gempa bumi dan percepatan tanah maksimum menggunakan data dari tahun 1975 sampai tahun 2005 untuk menentukan besarnya nilai intensitas gempa bumi dan percepatan tanah maksimum. Data yang digunakan adalah data dengan skala magnitudo ≥ 5,0 SR. Perhitungan intensitas gempa bumi dan percepatan tanah menggunakan model empiris Gutterberg Richter. Hasil penelitian menunjukkan daerah Tapan merupakan daerah yang memiliki nilai intensitas maksimum dan percepatan tanah maksimum (9,75 MMI dan 562,34 gal). Hal ini disebabkan karena daerah Tapan termasuk daerah patahan dan jalur sesar Sumatera.
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Gempa bumi merupakan fenomena alam yang setiap saat dapat terjadi di permukaan bumi. Gempa bumi ini menyebabkan goncangan atau getaran yang besarnya beragam. Besarnya goncangan bumi beragam mulai dari yang sangat kecil sehingga sulit dirasakan, sampai ke goncangan yang sangat dahsyat
sehingga mampu meruntuhkan bangunan yang kokoh. Apabila terjadi gempa bumi, salah satu efek yang ditimbulkan pada suatu tempat adalah percepatan tanah pada permukaan. Dengan mengetahui nilai
percepatan tanah di suatu daerah maka dapat kita jadikan acuan dalam pembuatan bangunan tahan
gempa, sehinngga dapat mengurangi resiko yang ditimbulkan akibat gempa bumi. Salah satu daerah rawan gempa di Pulau Sumatera adalah Sumatera Barat, karena Sumatera Barat terletak pada jalur Lempeng Indo-Australia dan Lempeng Eurasia. Jalur gempa yang melewati Sumatera Barat disebut jalur gempa Sirkum Mediteranian. Kondisi ini disebabkan oleh terdapatnya patahan atau penyusupan lempengan aktif gempa. Fakta ini menyebabkan wilayah Sumatera Barat memiliki tingkat kerawanan terhadap gempa bumi cukup tinggi.
1.2. Tujuan
Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan besarnya nilai intensitas dan percepatan tanah maksimum di daerah Sumatera Barat, sehingga dari hasil perhitungan intensitas dan percepatan tanah dapat dibuatkan peta intensitas dan kontur percepatan tanah.
2. TINJAUAN PUSTAKA
Penelitian tentang intensitas seismik dan percepatan tanah maksimum di Sumatera Barat telah dilakukan oleh Jufri (2003) di Stasiun Geofisika Padang Panjang. Metode yang digunakan dalam perhitungan percepatan tanah maksimum pada penelitian ini adalah metode Gutterberg Richter. Data pada penelitian ini menggunakan data gempa dengan magnitudo antara 5,0 SR sampai dengan 8,0 SR.yang tercatat dari tahun 1900 sampai tahun 2000. Selain itu penelitian tentang intensitas seismik dan percepatan tanah maksimum di Sumatera Barat juga telah dilakukan oleh Yulia (2006). Metode yang digunakan dalam perhitungan percepatan tanah maksimum pada penelitian ini adalah metode McGuirre. Data pada penelitian ini menggunakan data gempa dengan magnitudo ≥ 5,0 SR yang tercatat dari tahun 1900 sampai tahun 2005. Penelitian ini dilakukan kembali mengingat dalam selang waktu tahun 2000 sampai tahun 2005 banyak terjadi gempa-gempa besar, sehingga mungkin akan mengubah nilai percepatan tanah maksimum. Penelitian ini juga dimaksudkan untuk membandingkan nilai percepatan tanah yang
diperoleh dari data-data gempa bumi selama 100 tahun dengan data selama 30 tahun. Gerakan tektonik yang menyebabkan perubahan bentuk permukaan bumi dapat dibagi menjadi :
1. Gerak epirogenetik, adalah pergeseran lempeng bumi yang pergerakannya sangat lambat dengan
waktu pergerakan yang sangat lama. Ada dua macam gerak epirogenetik :
a. Gerak epirogenetik positif, yaitu gerak lempeng bumi yang turun, contohnya turunnya pulau pulau di Indonesia bagian timur (Kepulauan Maluku sampai ke Pulau Banda).
b. Gerak epirogenetik negatif, yaitu gerak lempeng bumi yang naik, contohnya Pulau Timor dan Pulau Buton.
2. Gerak orogenetik, adalah pergerakan lempeng bumi yang relatif cepat. Peristiwa inilah yang menimbulkan lipatan dan patahan lempeng tektonik yang mengakibatkan terbentuknya gunung-gunung api. Lipatan merupakan gerakan tekanan horizontal menyebabkan lapisan kulit bumi yang elastis berkerut, melipat, dan menyebabkan relief-relief muka bumi, contohnya rangkaian Pegunungan
Mediteranian dan Sirkum Pasifik. Sedangkan patahan merupakan gerakan tekanan horizontal dan vertikal yang menyebabkan lapisan kulit bumi yang rapuh menjadi retak atau patah, contohnya tanah turun (slenk), tanah naik (horst), dan tanah bungkuk (fleksur).
untuk lebih lengkapnya silahkan download filenya di atausemoga bermanfaat.......!!!!!!!
NOTE : setelah anda klik link DOWNLOAD akan mucul di sudut kanan atas
5..4..3..2..1..SKIP ADD, selanjutnya KLIK SKIP ADD
0 Response to "ANALISIS TERHADAP INTENSITAS DAN PERCEPATAN TANAH MAKSIMUM GEMPA SUMBAR"
Post a Comment